TUBAN - Puluhan warga dari enam desa di Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur, menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang pembangunan kilang Grass Root Refinery (GRR), Senin (24/1/2022). Pasalnya, dalam pembangunan kilang itu dituding telah mengabaikan warga lokal.
Puluhan warga tersebut meliputi dari Desa Wadung, Mentoso, Rawasan, Sumurgeneng, Beji, dan Kaliuntu.
Mereka melakukan long march dari Kantor Desa Wadung sekitar pukul 08.00 WIB menuju depan gerbang pembangunan kilang Grass Root Refinery (GRR).
Sejumlah tuntutan aksi yang ditulis dalam sebuah spanduk dibentangkan.
"PERTAMINA HARUS MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT TERDAMPAK" tulisan tuntutan di dalam spanduk.
Sejumlah massa aksi secara bergantian melakukan orasi dan menyampaikan tuntutannya.
"Kami melakukan aksi damai, menagih janji yang saat apa yang dijanjikan saat merayu untuk pembebasan lahan," kata Suwarno dalam orasinya, Senin (24/1/2022).
Suwarno menyebut, banyak para warga terdampak pembangunan kilang minyak hingga kini masih menganggur setelah kehilangan lahan pertaniannya.
"Warga terdampak yang ingin bekerja dibatasi usia, padahal mereka semua adalah tulang punggung keluarga. Tapi kenapa pensiunan diatas 50 tahun dipekerjakan," tambahnya.
Adapun tuntutan enam warga di Kecamatan Jenu:
1. Pertamina harus memprioritaskan warga terdampak terkait rekrutmen security.
2. Semua vendor yang ada di Pertamina di dalam rekrutmen tenaga kerja harus berkoordinasi dengan desa.
3. Sesuai janji dan tujuan pembangunan Pertamina harus memberi kesempatan dan mengedukasi warga terdampak.
4. Jika Pertamina bisa mempekerjakan pensiunan yang notabennya usia lanjut, mengapa warga terdampak yang harusnya diberdayakan malah dipersulit untuk bekerja dengan dalih pembatasan usia.
5. Keluarkan vendor maupun oknum di lingkup project Pertamina yang tidak pro dengan warga terdampak.
Hingga pukul 11.00 WIB sejumlah perwakilan massa aksi diterima oleh pihak Pertamina untuk melakukan mediasi. Aparat kepolisian yang di lokasi berjaga untuk melakukan pengamanan.
Para warga meminta pihak Pertamina untuk menjawab dan memenuhi tuntutannya. Mereka mengancam akan melakukan demonstrasi lagi jika tuntutan tidak dipenuhi.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Irqam |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi