TUBAN, SUARA INDONESIA - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tuban, Jawa Timur dari sektor retribusi parkir berlangganan cukup menjanjikan. Pada Oktober 2023 ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) mencatat realisasi retribusi berlangganan mencapai Rp 6,3 miliar atau 75 persen.
Kepala Bidang Lalu Lintas di DLHP Tuban Yuli Imam Isdarmawan mengungkapkan, capaian itu tergolong sudah cukup besar jika melihat target tahun ini yang besarnya mencapai Rp 8,4 miliar per tahun.
“Sampai dengan Oktober 2023 PAD parkir berlangganan sudah mencapai 6,3 miliar dari target 8,4 miliar per tahun,” kata Yuli Imam Isdarmawan, Rabu (15/11/2023).
Besaran yang dikenakan untuk retribusi parkir berlangganan untuk kendaraan roda dua ditarik Rp 20 ribu. Sementara, untuk kendaraan roda empat ditarik Rp 40 ribu. Pembayaran retribusi ini dilakukan saat pemilik kendaraan membayar pajak.
Lebih lanjut, Imam berharap masyarakat bisa taat membayar pajak kendaraan di Samsat. Dengan begitu target retribusi parkir berlangganan akan dapat dipenuhi, sehingga dapat menyumbang PAD Kabupaten Tuban.
“Retribusi parkir berlangganan semuanya akan masuk PAD dan akan digunakan kembali untuk pembangunan daerah,” ujar Imam.
Pria lulusan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi ini mengungkapkan, kinerja yang baik dalam pengelolaan parkir berlangganan, instansinya setiap tahunnya menjadi percontohan daerah lain. Banyak kabupaten lain melakukan studi banding.
Daerah yang melakukan studi banding ke DLHP Tuban diantara Kabupaten Oku Selatan Provinsi Sumsel, Kabupaten Merauke Provinsi Papua Barat, Kabupaten Malang, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat.
“Sistem parkir berlangganan di Kabupaten Tuban sudah dijadikan percontohan dari kabupaten dan kota di Indonesia,” pungkasnya. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Irqam |
| Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi