TUBAN - Supplier dinilai konsisten dalam menjaga kualitas beras untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang disalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di wilayah Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Sebab, kualitas beras beberapa bulan terakhir dinyatakan layak konsumsi dan sesuai dengan harapan pemerintah.
Plt Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Tuban, Joko Sarwono mengatakan, pendistribusian komoditi beras bulan ini dan bulan lalu di Kecamatan Grabagan sudah baik dan layak konsumsi.
"Pantauan kami di Kecamatan Grabagan belum ada keluhan, dan pendistribusian beras bulan ini juga cukup baik," ujar Joko Sarwono kepada suaraindonesia.co.id usai pengecekan dropping beras bersama Forkopimca di Pendopo Kecamatan setempat, Senin, (09/11/2020).
Sesuai dengan informasi dan petunjuk tertulis dari Dinas Sosial Provinsi Jatim, bahwa bulan depan (12/12/2020), ada metode baru terkait proses distribusi BPNT yang dilaksanakan melalui pre-order dari KPM ke agen. Yakni komoditas yang akan disalurkan dalam bentuk kemasan harus disertakan lebel dari perusahaan. Sehingga segi kualitasnya betul-betul bisa dipertanggungjawabkan.
"Kita harapkan agen bisa mengcover kebutuhan KPM. Untuk suplier sendiri juga harus mematuhi itu, sehingga pertanggung jawabanya jelas," paparnya.
Ditempat yang sama, Camat Grabagan, Joko Suprianto menanggapi positif dan akan segera menindaklanjuti terkait dropping BPNT yang harus menggunakan lebel tersebut. Untuk itu, pihaknya akan memverifikasi sekaligus antisipasi apabila terdapat beras yang tidak sesuai.
"Kalau beras bulan ini kualitasnya baik. Tapi sebagaimana disampaikan oleh Dinsos Tuban, maka akan kami tindaklanjuti. Jika ada barang yang tidak sesuai, akan kami laporkan kepada suplier agar segera diganti," tambahnya.
Kondisi beras BPNT layak konsumsi ini juga disampaikan oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Grabagan, Kholil. Menurutnya, kualitas beras bulan ini hampir sama dibanding bulan lalu, yakni berkualitas baik.
"Dropping beras bulan November ini sudah bagus, dan memang sejak adanya pre-order ini tidak pernah ada keluhan dari KPM," ucapnya.
Di Kecamatan Grabagan sendiri memiliki 3664 KPM yang dilayani oleh 21 agen. Dan melalui sistem pre-order ini, seluruh KPM lebih memilih beras premium ketimbang medium, karena dapat langsung diolah dan dikonsumsi sendiri. Adapun pendistribusian kali ini mencapai 54,960 kilogram beras premium yang masing-masing berisi 15 kilogram per zaknya.
"Kita akan melakukan sosialisasi ke suplier terkait lebel yang diminta Dinsos tadi, sehingga barang yang datang itu bisa diketahui dari mana asal dan kualitasnya," jelasnya.
Ditemui secara terpisah, salah satu agen BPNT Desa Grabagan, Jessy menilai bahwa mutu dan kualitas beras saat ini memang jauh lebih baik dari pada bulan-bulan yang lalu. Apalagi saat ini KPM bisa memilih beras sesuai keinginan mereka.
"Semoga dropping beras selalu baik seperti ini dan kalau bisa ditingkatkan lagi," tambahnya.
Sementara itu, salah satu KPM, Suntari (60) warga Desa Ngrejeng, Kecamatan Grabagan saat bersyukur, sebab beras yang diberikan pemerintah saat ini sangat bagus, sehingga bisa langsung dikonsumsi.
"Kalau dulu dapat beras bantuan dipakai buwuh (diberikan kepada orang yang punya hajatan,Red), tapi beberapa bulan belakangan ini ya dimakan sendiri sudah enak," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : |
Editor | : |
Komentar & Reaksi