TUBAN - Masyarakat Tuban punya tradisi unik di malam ganjil bulan Ramadan yang lebih dikenal dengan 'malam songo'. Dimana tradisi tersebut adalah mengelar pernikahan satu hari menjelang Hari Raya Idul Fitri atau malam 29 Ramadan.
Tahun ini ada ratusan pasangan pengantin di Tuban yang akan mengelar pernikahan di malam songo Ramadan.
Humas Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Laidia Maryati menyebut, 226 pernikahan akan dilangsungkan di malam songo di bulan Ramadan tahun ini.
"Ada 226 calon pengantin di malam songo, Jumlah itu diperkirakan akan terus bertambah. Jumlah terbanyak di Kecamatan Rengel dan paling sedikit Kecamatan Jatirogo," jelas Laidia Maryati kepada suaraindonesia.co.id, Senin, (3/5/2021).
Syarat dalam pendaftaran nikah malam songo, lanjut dia, tetap sama seperti dalam pendaftaran pernikahan pada umumnya. Dan calon pengantin jauh-jauh hari sudah melakukan pendaftaran.
"Syaratnya sama, kalau nikah di kantor KUA pada jam kerja biaya gratis. Kalau di luar kantor dan jam kerja harus setor ke kas negara sebesar Rp 600 ribu," ujarnya.
Menurutnya, ada makna dalam pernikahan malam songo bagi masyarakat Tuban yakni, bahwa di malam songo masyarakat tidak perlu lagi mencari hari karena sudah dianggap malam songo itu hari baik.
"Malam songo dianggap sebagai hari baik, dimana masyarakat biasa sebelum nikah itu menentukan hari. Kini dalam malam songo tidak lagi mencari hari, karena hari itu diyakini sebagai hari baik. Dan sebagian orang mengatakan bahwa malam songo adalah turunnya malam Lailatul Qodar," pungkasnya. (Irq/Nang).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi