TUBAN - Ring road atau Jalan Lingkar Selatan (JLS) menjadi ladang mata pencaharian untuk warga sekitar. Banyak warga yang membuka stand atau warung-warung disisi jalan Ring Road, Desa Kembangbilo, Kabupaten Tuban, dengan menyajikan kuliner atau hanya berjualan jajajanan. Termasuk kuliner belalang goreng.
Siapa sangka belalang bisa dijadikan kuliner yang enak dan menjadi salah satu kuliner favorit warga perbukitan kapur Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Penjual belalang goreng, Warno mengungkapkan cara mengolahnya sebelum menjadi makanan yang enak, belalang dibersihkan setelah itu belalang digoreng hingga kering, lalu ditumis dengan bumbu khas dari Warno.
"Proses peracikan bumbu ini yang membedakan rasa belalang goreng disetiap warung, dan lebih maknyus ketika rasanya pedas," ungkap Warno kepada suaraindonesia.co.id. Selasa, (06/04/2021).
Menurutnya, penggemar belalang goreng terbilang cukup banyak, dalam sehari Warno mampu menjual 90 (sembilan puluh) bungkus. Untuk bisa menikmati kuliner unik ini pembeli hanya merogoh kocek sebesar Rp 5000 perbungkus.
"Selain bisa dinikmatin langsung, belalang goreng bisa dimakan bareng nasi jagung, hanya tambah Rp 2000 saja sudah dapat nasi jagung," imbuhnya.
Efek dampak pandemi Covid-19 Wanto yang berprofesi sebagai sopir bus pariwisata kini beralih berjualan belalang goreng di tepi jalan Ring Road Tuban.
Sementara itu, pembeli bernama Khusni saat ditanyakan bagaimana rasa belalang goreng, menurut dia rasanya enak, pedas dan gurih. Bumbu dari belalang goreng terasa rempah-rempahnya.
"Saya dari perbatasan Jawa tengah. Kebetulan lewat ring road terus saya lihat ada yang jual belalang goreng, jdi mampir dan ternyata rasanya enak lebih cocok lagi jika dimakan bareng nasi jagung," ungkapnya.
Bagaimana anda tertarik mencoba?, belalang goreng bisa dijumpai disekitar tepi jalan ring road disaat musim penghujan. Belalang bisa didapatkan dari pemburu yang menjual Rp 35.000 perbotol air mineral. (Diah/Imm).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi