TUBAN - Ujian tes calon perangkat desa di Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban dilaksanakan di kantor kecamatan dan disidak langsung oleh Wakil Bupati, Noor Nahar Hussein.
Sebanyak 49 peserta dari Desa Prunggahan Kulon dan Desa Penambangan Kecamatan Semanding yang mengikuti ujian tersebut.
Camat Semanding, Danarji mengatakan, ujian tulis dan praktek komputer ini dalam rangka pelaksanaan tes untuk calon perangkat desa di Desa Prunggahan Kulon dan Desa Penambangan Kecamatan Semanding.
Peserta yang lolos administrasi sebanyak 58 orang, namun yang tidak hadir dalam ujian tersebut berjumlah 9 orang.
“Alhamdulilah untuk ujian perangkat desa yang dilaksanakan hari ini di Kecamatan Semanding berjalan dengan lancar dan tepat waktu, pukul 09.00 sudah dimulai dan akan berakhir pukul 11.30, kemudian istirahat dan dilanjut praktek ujian komputer,” ungkap Danarji saat ditemui suaraindonesia.co.id di kantor Kecamatan Semanding. Rabu, (24/03/2021).
Dari jumlah peserta tesebut, masing-masing dari Desa Prunggahan Kulon sebanyak 15 orang, dan dari Desa Penambangan ada 43 orang.
“Memang yang membuka lowongan hanya 2 (dua) desa saja dalam 1 (satu) Kecamatan Semading. Posisi yang kosong untuk Desa Prunggahan Kulon sebagai Kepala Dusun (Kadus Mojokopek), kemudian Desa Penambangan Kadus 1, Kasi Kesra, Kaur Umum Tata Usaha, jadi ada 4 lowongan perangkat desa,” terang Danarji.
Dalam penilaian ujian tulis dan ptaktek komputer ini, lanjut Danarji, akan dikoreksi dan disaksikan oleh tiga orang perwakilan dari peserta, kemudian pada hari ini sekaligus hasilnya akan diumumkan dan dituangkan dalam berita acara diurutkan dalam peringkat ranking tertinggi.
"Langsung diumumkan juga pada hari ini, terus kita urutkan dari ranking yang tertinggi, jadi nanti tau siapa yang lolos dan tidak,” imbuhnya.
Adapun tim pengamatan dilakukan dari kedua desa, ditambah lagi tim dari kecamatan, kabupaten, serta keamanan dari Polsek dan Koramil Semanding, juga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Tuban.
“Semua tim pengawas lengkap dan ikut mengawal sehingga pelaksanaan ujian ini transparan dan objektif sehingga tidak ada rekayasa dan sebagainya,” tegas Danarji.
Masih kata Danarji, dirinya berpesan untuk peserta yang belum beruntung untuk tetap bersabar semoga dapat pekerjaan dengan lebih baik. Sedangkan untuk peserta yang nantinya lolos agar dapat bekerja dan melayani masyarakat dengan baik.
Saat ditanyai terkait apakah terjadi kebocoran soal saat ujian perangkat desa ini, dia mengaku bahwa pelaksanaan tes yang berlangsung hari ini berjalan aman.
“InsyaAllah dalam pelaksanaan ujian hari ini tidak ada kecurangan,” tegasnya.
Ditempat yang sama, salah seorang peserta yang mengikuti ujian bernama Suliati (37) asal dari Desa Prunggahan Kulon mengaku, dalam pelaksanaan tes uji perangkat desa ini dinilai sulit.
“Ujian tulis ini ada 125 soal, materinya ada Bahasa Indonesia, Pemerintahan dan pengetahuan umum, yang paling sulit ya itu pemerintahan tentang peraturan desa dan anggaran, kalau pengetahuan umum ya lumayan lah lebih mudah itu,” kata Suliati.
Suliati menyayangkan adanya perbedaan dalam koreksi soal, jika tahun sebelumnya koreksi lembar jawaban dilakukan secara tertutup, namun tahun ini, ujian lembar jawaban dilakukan secara terbuka.
“Dulu itu pas koreksi soal lembar jawabannya dilakukan secara tertutup, tapi sekarang dilakukan terbuka. Maksudnya, nama atau id peserta dulu ditutup dan di staples, sehingga yang mengoreksi hasil ujian itu tidak tahu lembar jawaban ini punya siapa,” pungkasnya. (DAF/Nang)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi