TUBAN - Sebuah truk trailer bermuatan plat besi menabrak pembatas jalan di Jalur Pantura, tepatnya di jalan Tuban - Widang, kilometer 8-9, Desa Gesing, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Pengemudi truk trailer bernomor polisi L 8534 UQ yang dikemudikan Setyo Mujiono (43), warga Desa Rayung, Kecamatan Senori ini diduga mengantuk, ditambah lagi sarat muatan plat besi, sehingga oleng kekanan dan tersangkut beton pembatas jalan setinggi sekitar satu meter. Akibatnya, truk tersebut tidak bisa bergerak maju maupun mundur.
Sopir truk, Setyo Mujiono mengaku, jika peristiwa tersebut terjadi saat dirinya berjalan dari arah selatan ke utara dengan tujuan mengirim permintaan plat besi ke Pertamina Tuban dalam kondisi mengantuk.
"Saya kan sudah capek dan setengah ngantuk, apalagi penerangan jalan disini yang minim dan rambu-rambu juga kurang," ungkap Setyo kepada suaraindonesia.co.id, Selasa, (23/03/2021).
Dengan kondisi tersebut, dari arah belakang, dirinya mendengan bunyi klakson dari kendaraan lain, sontak Setyo pun kaget dan banting setir kekanan. Akibatnya, truk yang dikendarainya menabrak beton pembatas jalan.
"Tadi dari belakang itu ada mobil yang bunyikan klakson, sehingga saya kaget dan banting setir. Sekarang malah tidak bisa bergerak, karena naik diatas beton pembatas jalan," tambahnya.
Ditempat yang sama, Warsiman, warga sekitar mengaku jika sebelumnya juga pernah terjadi laka lantas mobil box bermuatan ayam yang menghantam pembatas jalan tersebut. Selain karena faktor manusia, minimnya rambu lalu lintas dan penerangan jalan diduga menjadi penyebab utama kecelakaan.
"Rambu memang ada, tapi ya itu, kecil. Penerangannya juga kurang. Harusnya lampu ditambah lagi biar kelihatan. Sebelumnya mobil box, lalu mobil tepak, dan sekarang trailer yang kecelakaan," terang Warsiman.
Dikonfirmasi terpisah, Kanit Laka Satlantas Polres Tuban, Iptu Eko Sulistyo menerangkan, bahwa kecelakaan truk trailer yang terjadi sekitar pukul 04.00 Wib tersebut diduga pengendara tidak penuh konsentrasi, sehingga mengalami out off control dan menabrak pembatas jalan.
"Memang sopir mengantuk, sehingga menabrak pembatas yang ada ditengah," jelas IPTU Eko.
Beruntung dalam peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun kendaraan dan pembatas jalan mengalami kerugian material yang diperkirakan sekitar Rp10 juta.
"Kami menghimbau kepada semua pengguna jalan untuk tetap fokus saat berada dijalan raya. Khususnya bagi sopir luar kota yang kondisinya lelah, sebaiknya berhenti sejenak untuk istirahat. Utamakan keselamatan jiwa," pungkasnya. (Irq/Nang).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi