SUARA INDONESIA TUBAN

Tanggapi Aksi Petani Tolak Impor Beras, Bulog Sub Driver III Akan Serap Gabah dan Beras Petani

M. Efendi - 15 March 2021 | 18:03 - Dibaca 2.57k kali
Peristiwa Daerah Tanggapi Aksi Petani Tolak Impor Beras, Bulog Sub Driver III Akan Serap Gabah dan Beras Petani
Wakil Ketua Cabang Bulog Sub Divre III Bojonegoro saat berada diruang kerjanya, (Irqam/suaraindonesia.co.id)

TUBAN - Pembukaan keran impor 1 juta ton beras oleh pemerintah menuai protes dari petani. Baru-baru ini petani Tuban mengelar aksi Tolak Impor Beras, petani menilai dari pada melakukan impor beras lebih baik melakukan penyerapan gabah secara maksimal di tingkat petani lokal.

Salah petani Tuban, Nur Hadi (55), warga Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, mengatakan bahwa impor beras menjelang masa panen raya ini menjadi pukulan tersendiri bagi petani ditengah anjloknya harga gabah.

"Seharusnya pemerintah melakukan penyerapan secara maksimal melalui Bulog. Sampai hari ini Bulog belum melakukan penyerapan sehingga harga gabah juga anjlok dibawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP)," kata Nur Hadi kepada tim suaraindonesia.co.id, Senin, (15/03/2021).

Menangapi terkait aksi warga Tuban yang mengelar aksi Tolak Impor Beras, Wakil Ketua Cabang Bulog Sub Divre III Bojonegoro, Hendra Kurniawan mengatakan, bahwa Bulog hanya sebagai operator, semua kebijakan mengenai impor ada di pemerintah pusat. 

"Bulog Sub Divre III hanya operator, semua kebijakan tergantung dari pusat. Fokus kami adalah melakukan penyerapan sebanyak-banyaknya, dengan catatan sesuai dengan standar kualitas yang sudah ditetapkan. Dalam hal ini sesuai dengan Permendag No 24 tahun 2020," jelasnya. 

Bulog Sub Drive III Bojonegoro yang berkantor di jalan Patimura, Bojonegoro dan membidangi Bulog Tuban dan Bulog Lamongan tersebut, lanjut Hendra, sudah melakukan penyerapan gabah maupun beras di wilayah Tuban melalui mitra Bulog. 

"Kita sudah lakukan penyerapan mulai bulan Maret kemarin. Kita juga sudah lakukan sosialisasi kepada mitra kita mulai dari aturan, standar kualitas. Serta sebagian juga sudah masuk dan ada yang baru penggilingan dari mitra Bulog sendiri," imbuhnya.

Dengan adanya penyerapan gabah dari di Tuban, Bulog menilai akan mendongkrak harga gabah itu sendiri dan memberikan gairah lagi bagi petani khususnya di Tuban yang merupakan lumbung pangan nasional.

"Informasi di lapangan kemarin pasca awal panen raya kan, petani banyak mengeluhkan harga gabah anjlok. Dengan wacana impor ini juga membuat kekhawatiran petani. Dan insyallah dengan penyerapan gabah dari Bulog bisa memberi nafas lega bagi petani," pungkasnya.

Sementara itu, informasi yang dihimpun suaraindonesia.co.id dari Bulog Sub Divre III Bojonegoro, saat ini harga gabah kering giling (GKG) berkisar 5.300 ribu sudah sampai gudang Bulog, harga gabah kering panen (GKP) 4.250 ribu dan, untuk harga beras di Bulog 8.300 ribu. (Irq/Nang). 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M. Efendi
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya