TUBAN - Hujan yang terjadi pada (24/01) menjadikan beberapa Kecamatan di Kabupaten Tuban terdampak banjir bandang. Bahkan, mengakibatkan beberapa rumah warga terendam banjir.
Adapun beberapa kecamatan yang banjir akibat diguyur hujan deras tersebut meliputi Kecamatan Parengan, Kecamatan Plumpang, Kecamatan Semanding, Kecamatan Merakurak, dan Kecamatan Palang, hingga Kecamatan Bancar.
Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Dusun Juwet, Desa Magersari, Kecamatan Plumpang, Hadi Sanyoto ini mengatakan, penyebab banjir yang terjadi didesanya ini ialah, akibat curah hujan yang tinggi serta air kiriman dari pegunungan Desa Sumberagung.
Banjir memang sudah sering terjadi di desa kami, tapi kali ini yang terbesar dan terparah, hingga mencapai satu meter, ujar Hadi kepada suaraindonesia.co.id, Minggu (24/01/2021) malam.
Hal yang sama juga diungkakan oleh Aulia (29), warga Desa Parangbatu, Kecamatan Parengan mengaku, jika hujan yang terjadi sejak pukul 16.00 Wib tersebut juga mengakibatkan banjir bandang yang menerjang di wilayah pemukimannya tersebut mengakibatkan genangan hingga setinggi lutut orang dewasa.
Banjir tersebut diakibatkan, selain curah hujan yang cukup tinggi, juga meluapnya kali Kening dan persawahan di wilayah hulu. Akibatnya, selain merendam pemukiman warga Dusun Krajan desa setempat, air juga menghambat arus lalu lintas penghubung antara Kecamatan Soko dan Kecamatan Parengan.
"Baru kali ini wilayah sini kena banjir sebesar ini. Selain merendam rumah, jalan raya Parengan-Soko juga terputus," tambahnya.
Ditempat terpisah, Kalim, warga Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak ini mengaku bahwa, desanya telah seringkali terdampak banjir. Bahkan, selama bulan Januari 2021 ini, Desa Tuwiri Wetan telah 9 kali terendam banjir bandang.
"Terakhir banjir seperti ini terjadi pada 2015, lalu tidak ada banjir lagi. Tapi sejak akhir 2020 ini setiap hujan pasti mengalami banjir," terangnya.
Dirinya menjelaskan, jika luapan air yang merendam pemukimannya tersebut disebabkan selain karena intensitas hujan yang tinggi, juga jebolnya bronjong Paloan yang berada di Dusun Koro, Desa Pongpongan. Bahkan, beberapa hari lalu, air kiriman dari bukit juga merendam pemukiman hingga setinggi dada orang dewasa.
Dengan adanya peristiwa tersebut, Kalim berharap agar pemerintah berperan aktif dalam mengatasi banjir yang akhir-akhir ini kerap terjadi di Tuban. Sebab, banjir tidak hanya disebabkan oleh hujan, namun juga faktor manusianya, seperti buang sampah sembarangan, penggundulan hutan, serta maraknya tambang liar yang mengakibatkan serapan air menjadi berkurang.
"Harusnya Pemkabnya juga aktif di medsos, biar tau perkembangan. Kita warga tidak boleh melulu menyalahkan pemerintah, tapi harusnya pemerintah juga peka terhadap apa yang terjadi dibawah. Semoga Bupati baru segera dilantik, dan bisa merespon cepat apa yang menjadi keluhan masyarakat," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Irqam |
Editor | : |
Komentar & Reaksi