TUBAN - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Fisika (BMKG) Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Rofiq mengatakan gelombang laut saat ini masih dalam kategori rendah. Meski demikian ia menghimbau agar nelayan untuk untuk sementara tidak melaut terlebih dahulu.
"Saat musim hujan, nelayan dihimbau untuk tetap berhati-hati ketika melaut dan waspada apabila terdapat perubahan cuaca yang signifikan," ujar Rofiq saat dikonfirmasi suaraindonesia.co.id, Selasa (19/01/2021).
Rofiq menjelaskan ketingian gelombang laut diwilayah perairan Tuban-Lamongan mencapai antara 0,5 - 1,50 meter. Dan saat ini gelombang laut masih dalam kategori sedang.
"Tetapi gelombang akan kondusif pada tanggal 21 Januari dengan ketinggian 0,5 -1,25," jelasnya.
Menurutnya gelombang tinggi akan kembali terjadi pada 22-23 Januari. Namun status tersebut juga masih kategori sedang. Dengan perkiraan tinggi gelombang 0,5 meter - 0,2 meter.
"Yang menjadi catatan, keberadaan awan culumonibus (Cb) yang luas dan gelap akan bisa menambah kecepatan angin dan tinggi gelombang," tambahnya.
Sementara itu, Hadi (40), nelayan di Desa Sugiwaras, Kecamatan Jenu ini mengungkapkan, akibat tingginya gelombang laut, banyak nelayan yang enggan melaut untuk mencari ikan.
"Tidak melaut mas karena ombak tinggi, kalaupun melaut itupun mencari rajungan. Karena rajungan itu banyak kalau di ombak tinggi," katanya.
Ia juga mengaku jika selama gelombang laut tinggi, penghasilan nelayan juga menurun drastis.
"Sekarang borongan hanya dapat 200 sampai 300 ribu mas, itu saja di bagi berdua," pungkasnya. (jun/irq)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Irqam |
Editor | : |
Komentar & Reaksi