TUBAN - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Tuban, melakukan pengecekan pendistribusian beras program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Grabagan.
Plt Kepala Dinsos Tuban, Joko Sarwono mengatakan, dari hasil pengecekan yang dilakukan bersama Kasat Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polres Tuban, AKP Ali Kantha, serta didampingi Camat dan Kapolsek Grabagan, Iptu Agoes di kantor Camat setelah.
"Tahun ini kita prioritaskan beras premium yang harus di distribusikan. Dan disini, kami lihat beras yang dikirim oleh suplier sudah bagus," ucap Joko Sarwono kepada suaraindonesia.co.id, Kamis (14/01/2021).
Ia menjelaskan, tahun ini pendistribusian program sembako dilakukan secara serentak di 20 Kecamatan se Kabupaten Tuban. Adapun pada bulan berikutnya (bulan Februari 2021), Kementrian Sosial (Kemensos) RI memberikan kewenangan penuh kepada Tim Koordinasi (Tikor), yang terdiri dari Pemerintah Daerah dan kepolisian setempat untuk mengawal dan mengawasi kualitas komoditi.
"Nanti dari Tikor yang akan mengawasi dan merencanakan secara penuh baik jumlah, kualitas, maupun harga komoditi BPNT ini," jelasnya.
Joko sapaan akrabnya ini menegaskan, adanya pemangkasan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mencapai 21 ribu lebih itu dapat tetap diotimalisasi dan benar-benar mengutamakan kualitasnya.
"Kami tidak akan melakukan SP 1, 2, atau 3. Kalau dilapangan ditemui beras BPNT dibawah kualitas, akan kami BAP. Jika terbukti, suplier akan langsung kami berhentikan," cercanya.
Ditempat yang sama, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Grabagan, Cholil Fadloli menjelaskan, pendistribusian beras berstandar premium yang dilakukan oleh CV Monsan Jaya bulan ini sama seperti biasanya. Dari sisi kualitas juga tetap sesuai Pedoman Umum (Pedum).
"Kami selalu mengutamakan kualitas dan sesuai dengan permintaan KPM. Dari segi kualitas, beras ini sangat layak untuk konsumsi," ujarnya.
Tahun ini, di Kecamatan Grabagan sendiri memang ada pengurangan jumlah KPM BPNT. Dari yang dulu atau tahun 2020 lalu sebanyak 4407 penerima, tahun 2021 ini tinggal 3781 penerima, atau telah dipangkas sebanyak 626 KPM.
Ditempat terpisah, Agen Toko Alex Banyubang, Tik Wandi mengutarakan bahwa, dari beberapa bulan yang lalu atau sejak ada pilihan kualitas beras, sebanyak 400 KPM yang dilayaninya cenderung senang dengan adanya beras premium ini.
"Adanya beras premium ini juga sangat menguntungkan kami mas, karena pasti berkualitas bagus dan tidak ada komplain dari masyarakat," tambahnya.
Disisi lain, KPM BPNT Dusun Gading, RT 05 RW 03, Desa Banyubang, Niti (66) mengaku senang dengan bantuan pemerintah tersebut. Menurutnya, beras yang diberikan kepadanya sangatlah layak konsumsi.
"Ya senang mas, dan kami sangat terbantu dengan adanya BPNT ini. Selain berasnya bagus, putih dan enak dimakan sendiri," pungkasnya. (jun/im)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : |
Komentar & Reaksi