TUBAN - Warga Desa Jlodro, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur dihebohkan dengan ulah sejumlah pemuda yang terlibat perkelahian antar perguruan pencak silat.
Perkelahian yang melibatkan 5 orang pemuda, masing-masing bernama Lilik Setiawan (22) Yogi (16), dan Budi (20), warga Desa Sokogunung, dengan Ervin Dwi Susanto (26), dan Krisna (20) warga Desa Tawaran ini berujung pelaporan kepada aparat kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Yoan Septi Hendri menjelaskan, kejadian perkelahian yang melibatkan lima orang pemuda itu terjadi pada Sabtu, (26/12) dini hari lalu, dan semuanya mengalami luka-luka dibagian tubuh dan kepalanya.
"Iya, tawuran antar pemuda itu terjadi pada Jumat malam Sabtu kemarin," ungkap AKP Yoan Septi Hendri saat ditemui suaraindonesia.co.id di Mapolres Tuban, jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo, Selasa (29/12/2020).
Ia menjelaskan, sempat dilakukan mediasi oleh Kades Sokogunung dan Kades Tawaran yang difasilitasi oleh Polsek Kenduruan pada (28/12), dengan menghadirkan kelima korban.
"Sudah ada kesepakatan dengan diselesaikan secara kekeluargaan, dan disaksikan langsung oleh Ketua Ranting PSHT Kenduruan, serta biaya pengobatan ditanggung oleh masing-masing kepala desa," terang mantan Panit I Unit III Subdit IV Ditreskrimum Polda Jatim ini.
Meski sudah dimediasi dan muncul kesepakatan damai dari kedua belah pihak. Akan tetapi, berselang sehari kemudian, yakni (29/12), Lilik Setiawan malah melaporkan kejadian tersebut kepada aparat kepolisian Polsek Kenduruan.
Mendapat laporan dari masyarakat, pihak kepolisian Polres Tuban tetap menerima dan mencatat keterangan dari para saksi, untuk kemudian melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Waktu mediasi, bapaknya Lilik ini setuju damai, namun ibunya tidak setuju, sehingga berujung pelaporan. Tapi kalau kejadiannya seperti ini, maka akan timbul saling lapor. Sebab, keduanya sama-sama menjadi korban," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : |
Komentar & Reaksi