TUBAN - Puluhan warga di tiga desa, yakni Desa Tasikharjo, Desa Purworejo, dan Desa Remen, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur menggelar aksi demo didepan pintu masuk PT Trans Pacific Petrocemichal Indotama (TPPI). Kamis, (22/10/2020).
Aksi itu dilakukan, lantaran rekrutmen tenaga kerja yang dilakukan oleh PT Rekayasa Industri (Rekind), selaku pemenang tender proyek pembangunan tangki minyak di TPPI tidak transparan dan lebih mengutamakan tenaga kerja luar desa.
Dalam orasinya, para pendemo ini meminta agar PT Rekind lebih mengutamakan tenaga kerja lokal dibanding dengan tenaga luar Kabupaten Tuban. Sebab, sumber daya manusia (SDM) warga sekitar dirasa tidak kalah dengan pegawai yang telah direkrut oleh perusahaan.
"Katanya pekerja dari Jakarta yang katanya tenaga skill, tapi nyatanya mereka di sini bekerja sebagai tukang kayu dan tukang besi. Jelas SDM kami mampu menyaingi orang-orang itu, tapi kenapa PT Rekind malah mengambil tenaga kerja dari luar?," ucap Suryono salah satu orator aksi.
Koordinator aksi, Bambang Irawan mengatakan bahwa, sebelum dilakukan aksi demo, dirinya bersama beberapa warga telah melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan terkait perekrutan tenaga kerja untuk lebih mengutamakan warga lokal.
"Kita sudah baik-baik meminta pekerjaan disini, tapi hanya diberi janji. Kenyataannya justru mereka merekrut tenaga kerja dari Cilacap, Jakarta, Bandung dan lainnya hingga pekerjaan sekarang sudah mencapai sekitar 40 hingga 50 persen," ungkap Bambang kepada suaraindonesia.co.id.
Setiap malam, warga sekitar selalu menghisap bau tidak sedap dan suara bising akibat operasional perusahaan, seharusnya warga yang terkena imbas ini diprioritaskan. Seperti yang pernah disampaikan oleh Presiden Jokowi, bahwa tujuan dari adanya industri BUMN itu untuk meningkatkan ekomoni daerah sekitar.
"Kita punya skill, kita juga punya ijazah. Kalau kami memang belum bisa bekerja sesuai yang diminta perusahaan, ya kami diajari, bukan dikebiri. Kami akan terus aksi sebelum ada titik temu," tegasnya.
Sementara itu, Kades Purworejo, Muksamiadi mengatakan, warga di desanya memang banyak yang belum memiliki pekerjaan, karena yang terserap oleh PT Rekind hanya 7 orang atau tidak lebih dari 10 persen.
"Yang sudah bekerja di PT Rekind ini sudah ratusan orang. Tapi warga saya yang 7 orang yang bekerja disitu," terang Kades.
Untuk itu, ia berharap agar industri yang berdiri di sekitar desa mampu mensejahterakan masyarakat serta memberikan ruang bagi warga setempat untuk mengais rejeki perusahaan.
"Harusnya tenaga kerja lokal ini diutamakan dan bisa menyerap 70 sampai 80 persen, agar mereka bisa sejahtera di tanah kelahirannya sendiri," pungkasnya.
Beberapa perwakilan pendemo di masing-masing desa kemudian diminta untuk mediasi dengan pihak perusahaan dan didampingi oleh Forkopimca dan pihak Polres Tuban.
Saat awak media mencoba meminta konfirmasi dari pihak perusahaan, perwakilan dari PT Rekind enggan berstatemen.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : |
Komentar & Reaksi