TUBAN - Penyaluran program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pada bulan Oktober 2020 ini membuat Kelurga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, bisa lebih leluasa memilih komoditi sesuai dengan yang mereka idamkan.
Pasalnya, pemerintah melalui Kementrian Sosial memberikan kelonggaran bagi KPM untuk memilih komoditi beras melalui sistem pre-order sesuai budget yang ada di Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sebelum barang didistribusikan.
Yatmi (55), KPM Desa Kaligede, Kecamatan Senori, ini mengaku senang dengan pola pendistribusian BPNT seperti ini, karena sebelum menerima, dirinya bisa memesan terlebih dahulu beras medium atau premium.
"Sekarang enak bisa pilih beras sesuai permintaan. Bulan lalu dan saat ini saya minta beras yang premium," jelas Yatemi kepada suaraindonesia.co.id, saat dijumpai di rumahnya, Kamis (15/10/2020).
Plt Ka Dinas Sosial P3A Tuban, Joko Sarwono mengaku bahwa pendistribusian beras BPNT kelas premium di Kecamatan Senori bulan ini dirasa memuaskan. Pasalnya, pecahannya hampir tidak ada.
"Barasnya sangat bagus. Harusnya seluruh suplier menggunakan beras standar premium seperti ini," ujar Joko saat mengecek droping beras bersama Forkopimca di Mapolsek Senori.
Sebelum sampai di tempat droping beras, Joko Sarwono bersama tim Dinsos terlebih dahulu melakukan inspeksi mendadak (sidak) disalah satu e-Warong atau agen milik Khoirul Anam yang ada di Desa Medalem, Kecamatan Senori. Hasilnya memang tidak ditemukan adanya kecurangan baik kualitas maupun penurunan jumlah perzaknya.
"Kami selalu mengingatkan kepada agen maupun KPM, apabila kualitas beras yang diterimanya dirasa kurang bagus atau kurang memenuhi standar, maka mereka berhak meminta ganti beras yang lebih baik," tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Agen BPNT Desa Kaligede, Aris Fela mengaku, jika beberapa bulan terakhir belum pernah ada komplain maupun keluhan dari KPM yang mengambil komoditi beras di tokonya. Karena memang permintaan mereka memilih beras kualitas premium.
"Kita sebagai penyalur terakhir juga bertanggungjawab. Kalau beras yang didistribusikan di tokonya kurang baik, maka akan langsung dikembalikan dan minta ganti beras yang lebih bagus. Tapi rata-rata warga disini senang, apalagi dengan pola sekarang yang bisa order sendiri sesuai yang mereka harapkan," ungkapnya.
Sementara itu, TKSK Senori, yang diwakili oleh Kasi Kesra Kecamatan setempat, Karnaji menjelaskan, sebanyak 51 ton beras premium akan didroping ke 14 agen e-Warong, untuk kemudian disebar kepada 3.642 penerima manfaat.
"Dengan adanya sistem pre-order ini, KPM justru diuntungkan. Karena mereka bisa memilih komoditi sesuai yang mereka harapkan. Dan hampir seluruh KPM memilih beras berkualitas premium," pungkasnya.
Pantauan dilapangan, pelayanan di kantor Kecamatan Senori ditutup untuk sementara. Sebab, salah seorang pegawai setempat dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan TKSK Senori, Munadi mengalami sakit, sehingga pengecekan beras diwakilkan oleh Kasi Kesra.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : |
Komentar & Reaksi