TUBAN - Perseteruan antara perguruan silat di Tuban kian hari makin meresahkan. Sempat diberitakan sebelumnya, perkelahian di Jenu Tuban melibatkan antara dua kubu dari perguruan silat yang merusak motor warga hingga pengeroyokan dan tawuran.
Hal itu mendapat kecaman dari masyarakat dan jajaran kepolisian Polres Tuban. Dari kasus kemarin 5 (lima) orang diamankan oleh kepolisian dan 1 (satu) orang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono mengatakan, peristiwa tawuran antar perguruan silat sudah ditangani oleh Sat Reskrim. Dari pihak kepolisian juga sudah melakukan koordinasi dengan pimpinan pencak silat dari perguruan masing - masing agar memberikan himbauan kepada ketua ranting dan jajarannya.
"Sudah kita kirim surat juga kemudian bisa mereka pahami agar kasus ini tidak terulang kembali. Dan tidak ada pembalasan atau balas dendam," ungkap AKBP Ruruh Wicaksono kepada suaraindonesia.co.id di Mapolres Tuban jalan DR Wahidin Sudirohusodo Tuban. Senin, (12/04/2021).
Dikatakan lebih lanjut, peristiwa yang terjadi dipicu oleh perguruan silat yang sedang melakukan kopi darat (kopdar) di Pantai Semilir Tuban. Dengan tersebarnya informasi dimedia sosial jika ada perkumpulan disana, maka dari itu perguruan dari berbagai wilayah, ada dari Babat Lamongan, Bojonegoro, Sedangkan yang dari Tuban ada Widang, Kerek, Montong, Parengan dan Bancar gelar kopdar bersama.
"Mereka semua berkumpul dititik tersebut, dan terjadinya aksi saling serang ini karena dipicu dari kesalahpahaman antar perguruan lain. Sehingga kita amankan 3 orang, karena mereka tertinggal di Tempat Kejadian Perkara (TKP)," tandasnya. (Diah/Imm).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi