TUBAN, Suaraindonesia.co.id - Rapat paripurna agenda jawaban pemerintah terhadap pandangan umum fraksi-fraksi tentang tiga raperda eksekutif, Rabu (27/09/2023), memperlihatkan sisi buruk wajah anggota DPRD Tuban periode 2019-2024. Dari 50 anggota dewan, hanya 21 yang hadir mengikuti rapat.
Ketua DPRD Tuban, Jawa Timur, Miyadi, mengaku malu atas kelakuan anggotanya yang sering bolos. Dalam catatannya, tingkat kehadiran para anggota dewan setiap rapat jarang mencapai seratus persen. Padahal masa baktinya masih satu tahun.
"Inilah kondisi riilnya. Saya sebagai Ketua DPRD malu. Kalau masih mau menjadi anggota dewan, tapi bekerjanya kok masih males. Setiap rapat paripurna jarang memenuhi target yang kita inginkan," tegas Miyadi usai menggelar rapat paripurna.
Kelakuan anggota dewan ini, kata Miyadi, membuat banyak pembahasan penting dalam forum rapat kerap molor dari jadwal yang telah ditentukan. Namun kondisi itu, berbanding terbalik dengan kehadiran saat rapat dilakukan ke luar daerah.
"Kalau rapat di luar kota lebih aktif. Makanya kalau pembahasan dibawa ke luar kota cepat selesai karena semua orangnya (anggota DPRD, Red) hadir," ungkap Miyadi.
Politisi senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengaku tidak tahu pasti alasan malasnya sejumlah anggota DPRD untuk hadir dalam setiap rapat di gedung wakil rakyat.
Dalam waktu dekat, lanjut Miyadi, akan menyampaikan persoalan tersebut ke Badan Kehormatan (BK). Dengan harapan ada perubahan perilaku dari anggota yang malas menghadiri rapat.
"Nanti saya akan sampaikan ke BK, biar melakukan rapat masing-masing fraksi agar memberikan penekanan untuk disiplin mengikuti rapat," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Irqam |
Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi