TUBAN, Suaraindonesia.co.id - Kebakaran lahan proyek New Grass Root Refinery (NGRR) atau Kilang Tuban semakin meluas. Para petugas pemadam kebakaran yang dikerahkan memadamkan api pun kewalahan. Selain embusan angin yang kencang, tumpukan kayu jati kering di sekitar lokasi membuat api cepat membesar dan tak terkendali.
"Ini yang terbakar lahan kosong semak belukar milik Pertamina. Yang di dalamnya ada kayu jati kering bekas tebangan, dan itu menjadi permasalahannya," ujar Kepala Satpol PP dan Damkar Tuban Gunadi pada Senin (04/09/2023).
Gunadi mengungkapkan bahwa peristiwa kebakaran terjadi pada Senin (04/09/2023) siang, namun hingga malam sekitar pukul 21.30 WIB, api belum juga berhasil dipadamkan. Ia menyebut, pihaknya akan terus bersiaga di sekitar lokasi kebakaran.
"Masih belum padam. Petugas masih lengkap di lokasi dari tadi siang. Kita pantang pulang sebelum api padam," tegasnya.
Untuk memadamkan kebakaran lahan Kilang Tuban di Desa Sumurgeneg, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, lanjut Gunadi, sebanyak 16 mobil Damkar diterjunkan. Diantaranya, 6 mobil milik Satpol PP dan Damkar, 2 TPPI, 2 PT. Pertamina, 1 PJB, 1 SBI, 2 Desa Socorejo, dan 2 BPBD Tuban.
"Alhamdulillah sudah terlokalisir. Saat ini ada 16 armada dan puluhan personel juga bersiaga di lokasi kebakaran," ungkap Mantan Kepala Dinas Perhubungan Tuban ini.
Sementara hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran lahan Kilang Tuban tersebut. "Untuk penyebab kebakaran belum diketahui dan kami tidak mau berandai-andai dulu," terangnya.
Terpisah, Senior Project Manager Early Work GRR Tuban M. Solihin menerangkan bahwa PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Fungsi Early Work GRR juga masih masih berupaya untuk menanggulangi insiden tersebut.
“Saat ini kami dibantu dengan Satuan Pemadam Kebakaran Kabupaten Tuban, Pemerintah Kabupaten Tuban, serta warga masyarakat sedang bahu membahu untuk mengatasi kebakaran tersebut.” ujar M. Solihin.
Solihin mengatakan, saat ini pihaknya tengah fokus untuk menanggulangi kebakaran. Untuk penyebab kebakaran, pihaknya akan melakukan investigasi mendalam bersama dengan pihak-pihak yang berkompeten setelah proses pemadaman selesai dilaksanakan.
“Iya kami saat ini sedang fokus pemadaman terlebih dahulu, kami upayakan agar kebakaran tidak menimbulkan dampak kepada masyarakat atau bahkan tidak merembet sampai ke mendekati ke pemukiman warga," jelasnya.
Solihin menambahkan, pihaknya telah menerapkan sistem pengamanan melalui penempatan personel security selama 24 jam di titik-titik yang telah ditentukan serta kebijakan patroli setiap 2 jam sekali untuk memastikan terpenuhinya aspek keselamatan dan keamanan area proyek GRR Tuban.
Termasuk dalam hal ini, antisipasi atas kejadian kebakaran yang dilakukan KPI-GRR Tuban merupakan tindak lanjut dari hasil pengamatan tim security pada saat pelaksanaan patroli rutin.
“Kami bertanggungjawab penuh atas insiden ini, mohon doa dan dukungannya agar proses pemadaman dapat berjalan dengan lancar. Kami juga mohon maaf atas insiden yang terjadi di area lahan kami ini. Kami berharap seluruh pihak yang terlibat dalam proses pemadaman diberikan keselamatan dan tidak ada dampak kepada masyarakat. Terima kasih juga kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam proses pemadaman ini.” tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Irqam |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi