TUBAN, Suaraindonesai.co.id - Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Tuban, Kacuk Karsono menanggapi santai tudingan DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bahwa dirinya menjadikan pramuka sebagai alat politik praktis untuk mendulang suara di Pemilu 2024.
Kacuk—sapaannya yang merupakan purnawirawan TNI ini juga terang-terangan mengakui sebagai tim pemenangan Partai Golkar Tuban di Pemilu 2024.
"Iya saya jadi tim pemenangan Golkar, tapi itu secara pribadi tidak ada kaitannya dengan pramuka. Saya juga tidak pernah menyampaikan dalam kegiatan pramuka soal politik. Sesuai profesional saja, saya mendidik pramuka," kata Kacuk ditemui Peringatan Hari Gerakan Pramuka ke-62 di Alun-alun Tuban, Senin (14/08/2023).
Kacuk membantah jika dirinya membawa Kwarcab Gerakan Pramuka Tuban untuk kepentingan politik praktis. Ia menegaskan bahwa selama menjabat berpedoman teguh dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010.
Bahkan, Kacuk juga mempersilakan PKB Tuban untuk menanyakan ke para guru, untuk memastikan bahwa tudingan yang diarahkan padanya tidak benar.
"Di Pramuka tidak ada politik praktis. Jadi pernyataan itu tidak benar," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua DPC PKB Tuban M. Miyadi mengatakan Kwarcab Gerakan Pramuka Tuban jadi alat politik praktis untuk mendulang suara di Pemilu 2024.
Pasalnya, saat ini Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Tuban Kacuk masuk dalam tim pemenangan Pemilu 2024 Partai Golkar Tuban sekaligus sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg).
"Di Partai Golkar itu ada nama Caleg Pak Kacuk. Dia (Kacuk, Red) juga masuk tim dalam pemenangan. Kita bisa lihat undang-undang Gerakan Pramuka bahwa Ketua Kwarcab tidak boleh menjabat pengurus partai politik," kata Miyadi.
Politisi senior yang juga menjabat Ketua DPRD Tuban meminta Kacuk memilih salah satu jabatan, sebagai Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Tuban atau Caleg Partai Golkar. Ia tidak ingin marwah Gerakan Pramuka diseret ke ranah politik praktis.
"Jika tetap dilanggar dan Kacuk ditetapkan sebagai daftar calon sementara (DCS, Red) Caleg di Pemilu 2024, masyarakat harus memprotes hal itu. Kacuk harus memilih satu," tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Irqam |
| Editor | : Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi