TUBAN - Program kartu tani di Kabupaten Tuban dibawah terkatung-katung tanpa kepastian. Hampir tiga tahun, Bank Negara Indonesia (BNI) yang ditunjuk sebagai penyedia, sampai saat ini tak kunjung menyelesaikan kartu tani tersebut.
Lambatnya realisasi kartu tani membuat kinerja pihak bank dipertanyakan. Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKPPP) Kabupaten Tuban pun mendorong BNI segera menuntaskan kartu tani.
Kartu tani diluncurkan pemerintah untuk mengefisienkan pendistribusian pupuk bersubsidi kepada petani yang berhak. Berbekal kartu tani, para petani bisa mendapatkan pupuk dengan harga murah di kios yang ditunjuk pemerintah.
Selain itu, dengan kartu tani para petani juga bisa menikmati layanan perbankan terpadu yang berfungsi sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) Budidaya Pertanian.
Namun belum terealisasinya kartu tani, membuat para petani di Kabupaten Tuban tidak bisa menikmati manfaat dari program pemerintah.
“Kita sudah melakukan koordinasi, dan terus mendorong pihak BNI untuk segera menyelesaikan kartu tani agar manfaatnya bisa dirasakan para petani,” kata Kabid Sarana Pertanian di DKPPP Kabupaten Tuban Hart Novembria Susetyowati, Rabu (12/10/2022).
DKPPP Kabupaten Tuban mencatat bahwa kebutuhan kartu tani di Tuban sebanyak 198.599. Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2021 sebanyak 979 yakni 197.620 orang. Hal itu, berdasarkan data elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK) Tuban 2022.
Dari kebutuhan itu, baru sekitar 70 persen kartu tani tercetak dan distribusikan kepada petani. Kendati demikian, kartu tani tersebut belum bisa digunakan karena harus menunggu selesai semua.
“Dari tahun 2019 hingga saat ini kartu tani yang tercetak sekitar 70 persen. Tapi kartu tani itu belum bisa digunakan karena belum diinject. Kami menunggu semuanya selesai dulu," jelas Novi.
Menurut Novi, kartu tani ini merupakan database petani yang akurat. Sehingga nantinya kartu tani ini bisa digunakan sebagai alat penebusan pupuk subsidi pada kios ataupun agen dengan cukup mudah melalui mesin EDC.
Sedangkan untuk petani belum memiliki kartu tani, maka penebusan dilakukan dengan memberikan fotokopi KTP dan mengisi form penebusan yang disediakan Kios Pupuk Lengkap (KPL).
Selain itu, petani juga harus membawa lembar e-RDKK yang telah ditandatangani dinas setempat. Untuk Tuban dalam penebusan pupuk subsidi sendiri masih menggunakan KTP.
“Saat ini penebusan pupuk subsidi di Tuban masih pakai KTP, karena kartu tani belum jadi,” terang Novi.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan Pemimpin Cabang BNI Tuban Samsul Arief memilih bungkam terkait kartu tani yang sampai saat ini tanpa kepastian. Bahkan, Arief juga tak merespon beberapa pertanyaan yang dikirim melalui WhatsApp.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Irqam |
Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi