TUBAN - Jelang bulan Ramadan minyak goreng masih langka di sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya di Kabupaten Tuban.
Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Tuban pun bakal mengambil langkah strategis untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng di pasaran. DKUKMP Tuban akan merencanakan operasi pasar tahap tiga.
Kepala DKUKMP Tuban Agus Wijaya menyatakan, pihaknya telah berkirim surat ke distributor agar bisa membuka operasi pasar untuk persiapan bulan Ramadan.
"Kami telah ajukan 42.000 liter minyak goreng ke distributor, tinggal menunggu disetujui saja,” ujar Agus Wijaya, Senin (7/3/2022).
Operasi pasar minyak goreng, lanjut Agus, akan dilakukan di 20 kecamatan yang berada di Kabupaten Tuban.
“Alokasi minyak goreng setiap kecamatan akan disesuaikan dengan jumlah kepadatan penduduk, jadi tiap kecamatan akan berbeda,” ungkapnya.
Sebelumnya, DKUKMP Tuban juga telah menggelar dua kali operasi pasar. Setidaknya distribusi mencapai 178.743 liter untuk pasar tradisional dan kios atau toko kelontong.
Sementara untuk operasi pasar yang khusus pelaku usaha, Agus mengatakan telah dilakukan dengan jumlah mencapai 6.000 liter.
“Setiap pelaku usaha mendapat 18 liter,” ujarnya.
Sedangkan untuk masyarakat umum, operasi pasar hingga tahap kedua telah tersalurkan 8.000 liter.
“Pertama 2.000 liter, dan operasi pasar kedua mencapai 6.000 liter,” terangnya.
Menurut Agus, harga minyak goreng di Tuban berkisar mulai Rp 17.000 hingga Rp 21.000. Dengan begitu, ia berharap pengajuan kuota minyak goreng tersebut akan disetujui.
"Ini agar kebutuhan minyak goreng menjelang ramadan tahun ini dapat terpenuhi," tutupnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Irqam |
Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi