TUBAN - PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) atau yang sebelumnya dikenal sebagai Grass Root Refinery (GRR) Tuban terus melakukan berbagai upaya dalam mensejahterakan masyarakat yang terdampak pembangunan proyek kilang Tuban.
Hal ini disampaikan Corporate Affairs PT PRPP setelah adanya beberapa warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu, atau warga ring satu kilang PT Pertamina yang melakukan aksi damai didepan pintu gerbang GRR Tuban pada (14/02) lalu.
Corporate Affairs PT PRPP, Yuli Wahyu Witantra mengatakan, PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk mengembangkan kehidupan dan ekonomi masyarakat, terutama warga terdampak pembangun proyek kilang Tuban.
"Terkait program CSR untuk pemberdayaan dan beasiswa pendidikan bagi masyarakat Desa Wadung itu sudah berjalan," ungkap Yuli Wahyu saat ditemui suaraindonesia.co.id di Kantor PT PRPP, jalan Veteran Tuban, Rabu (17/02/2021).
Program lain yang akan dilakukan oleh PRPP tentunya harus dilakukan riset yang lebih mendalam dan harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat.
"Sementara kami belum berani menyebutkan program apa yang akan kita lakukan. Khawatirnya nanti terkesan menjanjikan sesuatu kepada masyarakat. Apalagi saat ini kondisi pandemi yang menjadikan kendala bagi perusahaan maupun masyarakat dalam pelaksanaan program-program yang berbagai yang sudah kita susun," tuturnya.
Adanya relokasi 33 Kepala Keluarga (KK) yang rumahnya terdampak pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Presiden Joko Widodo ini masih terkendala perijinan Tukar Menukar Kawasan Hutan (TMKH) dari Kementerian terkait. Dimana sebagai perusahaan plat merah juga harus mengedepankan aspek kepatuhan sesuai ketentuan yang berlaku.
"Pastinya semua yang kita lakukan harus mengikuti aturan. Kami juga tidak berani melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan," tambah pria kelahiran Samarinda ini.
Visi besar kilang patungan antara PT Pertamina dengan Rosneft asal Rusia ini ialah, bagaimana perusahaan dapat hidup harmonis berdampingan dengan masyarakat. Tentunya melalui berbagai program pemberdayaan, sehingga masyarakat mempunyai rasa memiliki dan keberadaan kilang dapat menjadi multi player efek bagi kesejahteraan warga sekitar serta masyarakat Tuban pada umumnya.
"Maka itu, kami berharap kerjasama dari semua pihak. Yang perlu dicatat ialah spirit Pertamina agar bisa bersama-sama secara harmonis dalam mengembangkan kilang untuk kesejahteraan masyarakat," tutupnya.
Sebatas diketahui, sebesar 225 triliun telah disiapkan untuk pembangunan kilang minyak PT. Pertamina-Rosneft di Kecamatan Jenu. Adapun lahan yang dibutuhkan seluas 841 hektar. Masing-masing 341 hektar milik KLHK, 109 hektar lahan Perhutani, dan 384 hektar milik warga di tiga desa. Yakni Desa Wadung, Desa Sumurgeneng, dan Desa Kaliuntu. (Jun/imm).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : |
Komentar & Reaksi