TUBAN - Zebi Fagiyanti (23), gadis yang hobi menari ini membawa nama baik Kabupaten Tuban menjadi juara favorit dan masuk 5 (lima) besar pemilihan Putera Puteri Tari Jawa Timur tahun 2021.
Acara yang berlangsung selama tiga hari, yakni sejak 27 hingga 29 Maret 2021 tersebut di selenggarakan di salah satu hotel di Surabaya, sedangkan babak final diselenggarakan di Royal Plaza Surabaya.
Puteri Tari Favorit Jawa Timur Tahun 2021, Zebi Fagiyanti mengatakan, jika dirinya tidak menyangka bakal masuk 5 besar dan meraih gelar favorit, terlebih sempat diremehkan dan merasa tidak percaya diri.
"Awalnya saya kayak diremehkan, Tuban itu selama ini tidak pernah ikut kayak gini, saya juga melihat peserta lainnya hebat hebat disitu saya merasa kurang percaya diri," ungkap Zebi Fagiyanti saat ditemui suaraindonesia.co.id di salah satu kafe di Jalan Basuki Rachmad Tuban, Selasa (30/03/2021).
Zebi mengaku nekat mengikuti ajang bergengsi tersebut dikarenakan, dua peserta Putera dan Puteri yang telah didaftarkan sebelumnya berhalangan hadir, sehingga Zebi harus menjadi perwakilan utama dari Kota Bumi Ronggolawe ini.
"Memang saya pengen ikut, terus daftar waktu ada seleksi administrasi, aku lolos menjadi finalis, dari situ saya mendapat dukungan dari Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Tuban bidang Kebudayaan," terang Zebi.
Gadis yang beralamat di Jalan Ronggolawe Tuban ini juga menceritakan saat dirinya menjadi pesaing berat dimata peserta dari daerah atau kabupaten lain. Bahkan saat dalam karantina, Zebi juga terpilih sebagai ketua leader.
"Waktu setelah registrasi itu ada pemilihan leader, tanpa pikir panjang, saya langsung maju dan mengusulkan untuk menjadi leader. Ada 4 peserta kala itu, ditanyain kenapa kok pengen jadi leader apa motivasi kamu? dan saya memberikan jawaban terbaik akhirnya terpilih," imbuhnya.
Pada saat tes menari, Zebi memilih Tari Amoi khas Tuban. Menurutnya dengan memilih tari tersebut, karena tarian ini memiliki keunikan sendiri yang menceritakan tentang kisah Putri Cempo.
Diceritakan oleh Zebi, bahwa kala itu, Tuban memiliki pelabuhan terbesar, dan banyak orang Tionghoa berdatangan ke wilayah yang juga dijuluki sebagai Kota Seribu Goa ini. Termasuk adanya Klenteng Kwan Sing Bio yang merupakan klenteng terbesar se-Asia Tenggara itu.
"Kala itu aku sampai di tanyain tari apa ini?, masak tari Tuban seperti ini? Kenapa dengan riasannya. Saya menjelaskan kelebihan Tari Amoi, memang tari ini tari cina, riasan saya berkarakter seperti orang cina," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Disparbudpora Tuban Sumardi mengungkapkan bahwa, pihaknya mewakili Pemkab Tuban berkewajiban untuk menjadi motivator, mediator, dan fasilitator dalam rangka pembinaan, perlindungan, pelestarian, pengembangan, dan peningkatan kualitas SDM pelaku seni.
"Tentu untuk memberikan ruang ekspresi dan kreasi semaksimal mungkin kepada pelaku seni melalui program yang terencana. Dan program kegiatan seperti ini akan terus berlanjut secara rutinitas karena merupakan salah satu proses regenerasi," pungkasnya. (Diah/Nang)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi