TUBAN - Patung Dewa Empat Wajah yang berada di halaman belakang Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio diresmikan.
Patung dewa yang didatangkan langsung dari Bangkok ini diresmikan bertepatan Hari Ulang Tahun Se Mien Fo, oleh Biksu asal Thailand, Bhante Khanit Sannano Mahathera. Senin, (09/11/2020).
Kepada awak media, Bhante Khanit Sannano Magathera menjelaskan, peresmian patung dewa ini dilakukan agar semua umat Tri Dharma, khususnya dilingkungan Kwan Sing Bio dapat bersatu, hidup rukun dan damai.
"Kita doa untuk Kelenteng, semoga bisa damai, tenteram, sukses dan tidak ada masalah," ungkap Bhante.
Setelah melakukan ritual, Bhante Khanit juga mengajak seluruh umat yang hadir untuk membakar 4 batang dupa yang masing-masing ditancapkan mengelilingi empat wajah patung Brahma ini.
Ia kemudian menjelaskan bahwa patung Se Mien Fo ini memiliki empat wajah yang berarti memiliki empat sifat. Pertama Metta (mencintai kebaikan dan kebajikan), kedua Karuna (kasih sayang), ketiga Mudita (sukacita simpatik dan empati), dan keempat ialah Upeksha (keseimbangan).
"Kalau selalu cinta kasih, kasih sayang, simpati hati dan seimbang hati, maka hati kita akan tenteram bahagia. Semoga kita semua selalu mendapatkan cinta kasih kepada semua mahkluk," paparnya.
Sementara itu, Penilik Domisioner TITD, Alim Sugiantoro menjelaskan, tujuan dari pembangunan patung empat wajah ini dimaksudkan untuk kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama yang ada di Klenteng Kwan Sing Bio.
"Sudah dijelaskan oleh Bhante tadi, bahwa patung empat wajah ini memiliki simbol kerukunan. Semoga umat bisa rukun dan damai," tambahnya.
Kembali Alim menegaskan, jika TITD Kwan Sing Bio Tuban adalah Klenteng Tri Dharma, yakni Buddha, Tao, dan Konghucu. Sehingga tidak boleh dijadikan tempat ibadah lain seperti Wihara atau di Buddha-kan.
"Saya ini orang Khonghucu, tapi saya membangun ini untuk umat Buddha, agar semua umat menghormati agamanya masing-masing," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, bahwa pembangunan patung Buddha empat wajah setinggi 129 centimeter itu atas ide dan dipelopori oleh Alim Sugiantoro seorang tokoh agama Khonghucu dan Ketua Pembina Khonghucu di TITD Kwan Sing Bio Tuban.
Alasannya, pembangunan itu sebagai bentuk kerukunan umat dan melengkapi unsur agama yang ada di kelenteng yakni Tri Dharma (Buddha, Tao, dan Khonghucu).
Setelah diresmikan, umat bisa melihat dan beribadah di Tuban dan yang belum atau tidak dapat pergi ke Bangkok akibat pandemi, bisa datang ke Kelenteng Tuban. Sebab, di Tuban sudah ada patung Buddha empat muka yang asli didatangkan dan diresmikan oleh Biksu dari Thailand.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : |
Komentar & Reaksi