SUARA INDONESIA TUBAN

Ekspedisi Panjat Tebing Tuban Buka 25 Jalur di Tebing Watu Ondo

M. Efendi - 01 November 2020 | 13:11 - Dibaca 1.07k kali
Wisata Ekspedisi Panjat Tebing Tuban Buka 25 Jalur di Tebing Watu Ondo
Seorang peserta panjat Mahipal Unirow saat mencoba memanjat tebing watu ondo

TUBAN - Untuk menjaga kesehatan tubuh serta meningkatkan skill digadang panjat tebing, organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mahipal) Unirow Tuban menggelar Ekspedisi Pembuatan 25 Jalur Panjat di tebing Watu Ondo, di Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. 

Tujuan dari kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang profesional, serta meningkatkan kecintaan mahasiswa terkait kelestarian lingkungan, sekaligus membuka wahana wisata, khususnya bidang panjat tebing. 

Ketua Umum Mahipal Tuban, Adila Ismi Alfatihiyah mengatakan, ekspedisi pembuatan 25 jalur panjat tebing ini merupakan salah satu kegiatan alam bebas tersebut diikuti anggota muda yang telah lulus Diklatsar untuk dapat menjadi anggota tetap Mahipal Tuban. 

"Ekspedisi panjat tebing pra syarat menjadi anggota tetap Mahipal, jadi wajib di ikuti," terangnya sambil tersenyum, saat di temui suaraindonesia.co.id, di sekretariatnya. Sabtu, (31/10/2020). 

Kegiatan yang mengangkat tema "Wonderful of Tuban" ini berlangsung sejak awal bulan Oktober dan akan berakhir di bulan Desember 2020, yang pelaksanaannya setiap hari sabtu dan minggu di hari libur kuliah. Dalam kurun 3 bulan ini, peserta ekpedisi harus dapat bekerjasama dengan tim, mulai dari penyiapan alam, mapping tebing hingga logistik selama kegiatan. 

"Masing-masing tim ekspedisi ini terdiri dari 12 orang," Sambungnya dara yang akrab disapa Ismi ini. 

Dalam kegiatan panjat tebing ada beberapa teknik atau sistem. Untuk ekspedisi yang dilakukan hari ini menerapkan sistem artificial yang berarti memanjat dengan peralatan sebagai factor utama dalam suksesnya pemanjatan.

Peralatan disini bukan hanya dipakai sebagai alat pengaman tetapi juga sebagai alat penambah ketinggian. Sistem ini biasa dipakai untuk tebing-tebing besar, walau tidak tertutup kemungkinan dipakai untuk tebing-tebing kecil. Namum agar pemanjatan bisa berjalan dengan cepat dan aman, kemampuan teknik tetap menjadi yang utama.

"Kagiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pecinta alam sendiri serta masyarakat, bagi pecinta panjat perlu menguji nyalimu di jalur ini," tambahnya.

Adapun syarat untuk menjadi anggota Mahipal dapat ditempuh melalui beberapa tahapan. Mulai seleksi calon melalui Diklatsar dan beberapa sesi materi lanjutan pengenalan alam bebas yang sudah ditentukan oleh badan pendidikan organisasi yang wajib diikuti.

Sementara itu, Pembina UKM Mahipal Unirow Tuban, Warli sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh anak didiknya itu untuk pembuatan jalur panjat tebing. Dari kegiatan tersebut, tentunya para mahasiswa juga tetap harus menjaga nama baik kampus dan organisasi Pecinta Alam itu sendiri. 

"Mereka harus menjaga kesehatan dan keselamatan, karena kegiatan ini tergolong ekstrim. Semoga ekspedisi ini sukses," papar Dosen Pendidikan Matematika itu. 

Wakil Rektor I Unirow Tuban ini menambahkan, karena kegiatan ini berlangsung dimasa pandemi, para peserta dan pendamping perlu menerapkan protokol kesehatan, sehingga dalam ekspedisi ini tidak sampai muncul menjadi kluster baru. 

Dari kegiatan ini juga diharapkan dapat membawa manfaat bagi masyarakat, khususnya pecinta panjat tebing. Maka itu, dengan adanya jalur panjat yang baru ini tentunya para pemanjat tebing dari berbagai daerah datang hadir untuk mencoba jalur tersebut. 

"Dimanapun wajib hukumnya menerapkan prokes, karena saat ini masih didalam masa pandemi," pungkasnya. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M. Efendi
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya