SUARA INDONESIA TUBAN

Ketua DPRD Curiga Lahan Kilang Tuban Sengaja Dibakar untuk Hilangkan Jejak Pencurian Kayu Jati

Irqam - 06 September 2023 | 15:09 - Dibaca 5.04k kali
Peristiwa Ketua DPRD Curiga Lahan Kilang Tuban Sengaja Dibakar untuk Hilangkan Jejak Pencurian Kayu Jati
Kapolres Tuban AKBP Suryono didampingi sejumlah perwakilan dari PT Kilang Pertamina Indonesia saat meninjau lokasi kebakaran lahan Kilang Tuban, (Foto: Irqam/Suaraindonesia.co.id)

TUBAN, Suaraindonesia.co.id - Sekitar 10 hektar lahan proyek Grass Root Refinery (GRR) atau Kilang Tuban terbakar hebat pada Senin (04/09/2023) sekitar pukul 11.00 WIB. Api padam 17 jam kemudian setelah membuat ribuan kayu jati hangus yang ditumpuk di lokasi.

Ketua DPRD Tuban M. Miyadi mencurigai adanya unsur kesengajaan dalam peristiwa tersebut. Dia curiga banyak kayu jati dicuri kemudian untuk menghilangkan jejak, lahan Kilang Tuban milik PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) ini dibakar.

"Jangan-jangan kayu jati itu habis dicuri, lalu dibakar agar jejak saat mencuri tidak terlihat. Ini kan problem di lapangan," kata Miyadi kepada awak media pada Rabu (06/09/2023).

Miyadi meminta kebakaran lahan Kilang Tuban tersebut diusut sampai tuntas dan transparan. Ia mempercayakan apa pun hasil penyelidikan kepada kepolisian.

Agar kebakaran tidak terulang kembali, politisi senior PKB Tuban ini berharap agar PT Pertamina memperketat pengamanan sekitar lahan Kilang Tuban Pertamina Rosneft.

"Ini harus dicari siapa yang membakar dan motifnya apa. Karena kebakaran itu bisa jadi orang dalam yang bakar dan orang luar. Orang luar bisa bekerjasama dengan orang dalam dan orang luar bisa bekerjasama dengan orang dalam," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky mengaku bahwa sudah melakukan komunikasi dengan pihak PT KPI. Kendati demikian, ia belum mendapat laporan penyebab atau kerugian insiden kebakaran tersebut.

"Kemarin kami sudah komunikasi dengan perusahaan, memang saat ini musim kering dan angin sangat kencang. Saya imbau masyarakat untuk hati-hati terkait hal kecil yang berdampak besar, seperti puntung rokok," ungkap Bupati Tuban yang akrab disapa Lindra.


Diketahui, kebakaran lahan Kilang Tuban menjadi perhatian serius aparat kepolisian. Saat ini, penyelidikan kebakaran lahan mulai dilakukan seiring padamnya api di lokasi yang terbakar.

"Kita akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab utama kebakaran. Kita juga akan cari asal mula titik api muncul," terang Kapolres Tuban AKBP Suryono saat meninjau lokasi kebakaran lahan Kilang Tuban pada Selasa (05/09/2023).

Suryono menegaskan, jika dalam proses penyelidikan ditemukan bukti bahwa lahan Kilang Tuban tersebut memang sengaja dibakar, akan menindak tegas. 

"Kalaupun memang ada yang sengaja membakar tentunya kita akan proses secara hukum," jelasnya.

Suryono mengungkapkan bahwa kejadian kebakaran lahan Kilang Tuban yang berada wilayah Desa Sumurgeneg, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban sudah terjadi dua kali. 

Kejadian pertama pada Kamis 31 Agustus dengan luasan sekitar 5 hektar. Kemudian, Senin 4 September lahan Kilang Tuban kembali terbakar seluas 10 hektar.

"Jadi kemarin sekitar pukul 11.00 WIB ditemukan titik api dari arah timur. Karena anginnya sangat kencang serta cuaca panas 36 derajat sehingga kebakaran tidak dapat dihindarkan. Kebakaran lahan ini sekitar 10 hektar," ungkapnya.

Sementara itu, Senior Project Manager Early Work GRR Tuban, M. Solihin menyatakan, akan segera melakukan evaluasi pasca kejadian kebakaran lahan Kilang Tuban tersebut. 

Dengan mengintensifkan patroli petugas keamanan dan membuat parit untuk memutuskan rantai api jika nantinya terjadi kembali kebakaran.

"Kita juga akan memasang alat portabel penyiraman di mobil patroli security. Jika nanti patroli ditemukan api langsung bisa dipadamkan," jelas M. Solihin di lokasi kebakaran.

Solihin menyebut, status kepemilikan lahan dan kayu jati yang terbakar adalah milik PT Pertamina. Terkait kerugian akibat insiden tersebut, sampai saat ini masih hitung oleh tim Pertamina pusat.

"Untuk kayu jati yang terbakar ini masih dihitung oleh tim dari pusat bekerjasama dengan appraisal termasuk total kerugian," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Irqam
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya