TUBAN - Harga minyak goreng curah di Pasar Baru Tuban, mengalami kenaikan tertinggi selama satu bulan terakhir.
Salah seorang penjual sembako di Pasar Baru Tuban, Yulinar (48) mengatakan, bahwa minyak goreng mengalami kenaikan harga antara Rp. 4.000 hingga Rp 5.000.
"Harga Normal biasanya cuman Rp. 12.000 sampai Rp. 14.000, saat ini harga sudah mencapai Rp. 19.000 per liter. Padahal kemarin masih Rp. 18.000," kata Julinar, Jumat (5/11/2021).
Menurut Yulinar, harga minyak goreng naik secara bertahap. Kendati demikian,ia mengaku penjualan minyak goreng di kiosnya terbilang stabil.
"Karena kebutuhan tiap hari, jadi pelanggan terpaksa harus beli meskipun mengeluh," ungkapnya.
Sementara itu, melambungnya harga minyak goreng dipasaran berimbas kepada pedagang jajanan sempol ayam.
Seperti pedagang sempol ayam asal Kecamatan Merakurak, Karsimah (43) mengaku, sejak harga minyak goreng naik, kini pendapatnya berkurang.
"Cukup berat, biaya produksi bertambah untuk beli minyak. Hari ini saya beli harganya sudah Rp 19.000," ucap karsimah.
Namun begitu, dirinya tetap membeli minyak goreng dengan jumlah yang sama seperti sebelum ada kenaikan.
"Habisnya 4 liter tiap satu kali jualan. Walaupun mahal terpaksa belinya juga masih tetap segitu, tidak berkurang," tambahnya.
Dia juga berharap harga minyak goreng bisa kembali normal seperti biasanya.
"Kami sebagai rakyat kecil tentu sangat berharap kepada pemerintah supaya harga minyak goreng dapat segera dikendalikan," harapnya.
suaraindonesia.co.id berupaya mengkonfirmasi dan mengirim beberapa pertanyaan kepada Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Agus Wijaya terkait kenaikan harga minyak goreng di Tuban, tetapi belum ada respon hingga berita ini diturunkan. (yim/irq)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Irqam |
| Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi