SUARA INDONESIA TUBAN

Viral, Video Kiriman Puluhan Mobil Baru di Desa Miliarder Sumurgeneng Tuban

Irqam - 15 February 2021 | 18:02 - Dibaca 3.40k kali

TUBAN - Sebuah rekaman video berdurasi 18 detik atau kurang dari satu menit menghebohkan masyarakat Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Hal ini dikarenakan, video tersebut mengangkut beberapa mobil baru, dan diantar oleh mobil patwal aparat kepolisian. 

Puluhan mobil baru tersebut sengaja dipesan oleh warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, yang telah menerima ganti kerugian lahan pembebasan proyek Kilang Minyak PT Pertamina-Rosneft. 

Tak tanggung tanggung, dalam sehari, sebanyak 17 mobil baru dikirim dari Surabaya ke desa miliarder ini. Hasilnya, video tersebut kemudian viral di media sosial.

Kepala Desa Sumurgeneng, Gianto menerangkan, adanya video sejumlah warga yang memborong mobil mewah merk Toyota itu dibeli dari Surabaya menggunakan uang hasil penjualan tanah yang beli oleh PT Pertamina untuk pembangunan kilang minyak.

“Ya, pembeliannya berkelompok. Kemarin ada 17 mobil yang dibeli dan semuanya baru. Semua mobil merk Toyota,” ujar Gianto kepada suaraindonesia.co.id, saat ditemui di rumahnya, Senin, (15/02/2021).

Menurutnya, para warga membeli mobil baru tersebut dengan menggunakan uang yang berasal dari pembayaran ganti rugi lahan untuk proyek pembangunan Kilang Tuban atau New Grass Root Refinery (NGRR) di wilayah Kecamatan Jenu. Meraka telah mengambil uang ganti rugi lahan melalui proses penetapan Konsinyasi di Pengadilan Negeri (PN) Tuban.

“Warga telah mengambil uang ganti rugi lahan melalui Konsinyasi dan sebagian uangnya digunakan untuk membeli mobil,” jelasnya. 

Kades muda ini menjelaskan, di desa ini tercatat ada 176 mobil baru yang dibeli warga sejak mereka menerima uang ganti rugi lahan kilang minyak hingga sampai saat ini. Dimana, satu warga ada yang membeli 2 sampai 3 mobil dengan menggunakan uang tersebut.

“Ada sekitar 176 mobil baru yang dibeli warga, itu belum yang mobil bekas. Warga membeli dengan menggunakan uang dari pembebasan lahan proyek kilang. Satu orang ada yang beli dua sampai tiga mobil,” jelas Kades yang baru terpilih tersebut.

Di Desa Sumurgeneng ini ada sekitar 280 warga atau pemilik lahan yang terdampak proyek pembangunan kilang minyak. Semua warga telah setuju lahannya di jual untuk pembangunan proyek Nasional tersebut.

“Semua warga Sumurgeneng telah setuju lahannya dijual untuk pembangunan kilang minyak,” jelas Kades yang juga habis beli mobil baru Avanza warna putih.

Harga ganti rugi lahan milik warga dibanderol dengan rata-rata berkisar Rp 680.000 per meter persegi. Penentuan nilai harga lahan milik warga itu telah diputuskan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) setalah melakukan penghitungan harga melalui appraisal.

“Harga ganti rugi lahan disini sekitar Rp 600 ribu dan tertinggi Rp 800 ribu per meter persegi,” katanya. 

Ia menjelaskan, rata-rata warga Desa Sumurgeneng mendapatkan uang ganti rugi lahan untuk proyek pembangunan kilang minyak sebesar Rp 8 miliar. Selain itu, ganti rugi yang diterima warga paling sedikit di desa sini ada sekitar Rp 35 juta dan paling banyak Rp 28 miliar.

“Paling banyak sekitar Rp 28 miliar, itu orang Surabaya yang sudah lama memiliki lahan disini,” papar Kades. 

Lebih lanjut, ia menerangkan 90 persen warga yang mendapatkan uang ganti rugi lahan untuk proyek kilang minyak digunakan untuk membeli mobil. Kemudian, sekitar 75 persen warga yang menerima uang itu dibelikan tanah lagi dan 50 persen warga digunakan untuk renovasi rumahnya.

“Kalau untuk usaha sangat kecil atau minim. Rata-rata mereka ingin menikmati dulu,” jelasnya.

Sementara itu, Mulyadi salah satu warga Desa Sumurgeneng yang juga membeli mobil baru ini mengaku, bahwa warga dan tetangga sekitar telah mengambil atau menerima uang ganti rugi lahan untuk proyek kilang minyak. Dimana, sebagian uang tersebut digunakan untuk membeli mobil baru maupun bekas.

“Ya, banyak yang beli mobil. Ada yang satu rumah punya tiga mobil,” pungkasnya. (Irq/imm) 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Irqam
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya