TUBAN – Sekolah Sepak Bola (SSB) Bina Sepakbola Prestasi (BSP) kembali melakukan latihan fisik setelah beberapa waktu lalu sempat terhenti akibat wabah Covid-19 yang melanda sekitar wilayah mereka.
SSB BSP merupakan sekolah sepakbola yang berlokasi di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur dan sudah mencetak puluhan atlet berprestasi lokal maupun skala nasional.
Sejumlah sekolah dan perguruan tinggi se Indonesia memang sudah sejak pertengahan Maret 2020 lalu tidak diperbolehkan bertatap muka atau menghentikan kegiatan belajar mengajar (KBM) guna mencegah penyebaran penularan Virus Corona, sehingga setiap lembaga pendidikan melakukan pembelajaran secara online atau daring.
Pelatih BSP, Muhammad Nadhief mengatakan, sekolah sepakbola binaannya ini memang sempat terhenti akibat adanya warga sekitar tempatnya berlatih terpapar Covid-19. Sehingga para siswanya terpaksa diliburkan selama sekitar 2 minggu.
“Kalau dulu setiap hari ada latihan. Namun kali ini latihannya hanya tiga kali seminggu karena ada Covid, dan kemarin kita berhenti 2 minggu karena warga disekitar sini ada yang kena corona, tapi sekarang sudah sembuh,” ujarnya kepada suaraindonesia.co.id, Minggu (04/10/2020).
Dia menjelaskan, selain dari Tuban, banyak siswanya yang dari luar daerah. Seperti Bojonegoro, Lamongan, Kediri, Blora, Sulawesi, hingga Papua. Sedangkan BSP sendiri sudah mencetak puluhan hingga ratusan pemain bola, termasuk yang tergabunng dalam skuad Timnas. Seperti Noviandani dan Dwi Kuswanto yang saat ini bergabung di PS Tira, Endro Siswanto di Arema, M Nasir di Persebaya, dan banyak lagi.
“Sudah banyak pemain besar jebolan dari BSP ini, dan tidak hanya lokalan saja, tapi juga nasional,” papar pria yang akrab disapa Coach Andik Robot ini.
Sementara itu, Ketua Umum BSP, Widya Winarno mengatakan, biasanya anak-anak diusia sekolah ini bisa digunakan sebagai ektra kulikuler secara individu, tetapi saat ini pemerintah memberlakukan semua kegiatan melalui daring.
“Kalau belajar materi bisa dengan cara daring, tapi ini kan olahraga yang tidak bisa dilakukan hanya melalui daring. Sedangkan olahraga ini juga penting untuk menjaga kesehatan anak-anak,” ucap Widya.
Meski dalam sekolah sepakbola ini tetap dilakukan ditengah pandemi, namun para siswa maupun pelatih tetap diwajibkan menerapkan protokol kesehatan. Seperti selalu dicek suhu tubuh menggunakan thermal gun saat akan masuk ke lapangan, menyiapkan cuci tangan, serta menjaga jarak aman, agar tetap terjaga dari penularan Covid-19.
”Dari pada mereka meluangkan waktu hanya untuk nongkrong, kami memilih tetap melatih dan membina mereka agar dimasa pandemi ini digunakan dengan hal-hal yang positif, namun tetap kami wajibkan menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, SSB BSP merupakan sekolah sepakbola yang telah berdiri sejak 10 Oktober 2010 lalu dengan hanya diikuti oleh 5 siswa. Namun dalam perjalannya hingga saat ini, BSP telah mencetak ratusan pemain bola profesional, baik tingkat lokal, maupun skala nasional.
Siswa yang ada disekolah sepakbola ini mulai dari anak usia bermain hingga masa pengembangan. Yakni antara usia Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Adapun saat ini sudah hampir 100 siswa, baik laki-laki maupun perempuan yang belajar di SSB BSP ini. (Jun/IMM)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : |
Komentar & Reaksi