TUBAN - Perkembangan teknologi cepat membuat masyarakat atau netizen disuguhi berbagai macam informasi, salah satunya melalui media sosial. Di era digital, diharapkan masyarakat dapat menyaring informasi lebih bijak. Sementara itu, penting bagi kreator konten menyuguhkan informasi yang akurat dan terpercaya.
Perlu komitmen bersama untuk membekali dan melatih kreator konten tentang literasi digital agar informasi yang disuguhkan akurat. Komitmen itu, ditunjukkan oleh Ronggolawe Press Solidarity (RPS) bersama PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Ghopho Tuban dalam kegiatan "Sinau Jurnalisme Warganet".
Acara yang bertemakan Menjadi Netizen Cerdas Bijak Bersosial Media, melibatkan 30 kreator konten dari berbagai platform, yakni Facebook, Instagram, Youtube, dan Tik Tok. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 22 Oktober hingga 23 Oktober 22.
Hari pertama kegiatan digelar di ruang Komisi I DPRD Tuban dengan pembekalan materi literasi digital. Dilanjut hari kedua, dengan praktik jurnalisme di lahan pengelolaan pasca tambang di area kompleks SIG Ghopho Tuban.
Dalam kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Ketua DPRD Tuban M Miyadi, serta turut hadir juga Manager of Corporate Communication PT. Semen Indonesia (SIG) Setiawan, dan Ketua RPS Tuban Khoirul Huda.
Ketua RPS Tuban Khoirul Huda menyebut, kegiatan Sinau Jurnalisme Warganet ini mampu memberikan pengetahuan tentang rambu-rambu dalam bermedia sosial melalui materi literasi digital. Selain itu, untuk mencetak kreator konten yang punya kompetensi.
"Saat ini perkembangan di dunia maya sangat cepat, namun RPS merasa pengguna sosial harus tahu rambu-rambunya. Dengan dilibatkannya para netizen di acara ini, diharapkan mampu memproduksi konten positif serta ikut serta menangkal penyebaran berita hoaks," kata Huda.
Wartawan senior di Kabupaten Tuban ini juga menjelaskan, para kreator konten dalam memproduksi konten di media sosial harus bisa dipertanggungjawabkan. "Oleh karena itu, momen kali ini diharapkan menjadi ajang diskusi supaya jurnalis dan netizen dapat memahami cara kerjanya masing-masing," terang Huda.
Sementara itu, Manager of Corporate Communication PT. Semen Indonesia (SIG) Setiawan mengatakan, sinau bareng warganet ini luar biasa di tengah derasnya informasi. Mengenai kata sinau, disebut Setiawan, punya makna dalam meskipun terkesan sepele.
"Jika tidak hati-hati maka setiap konten yang diposting di sosial media, dapat menjadi boomerang bagi pemiliknya. Sama halnya dengan jurnalis, yang cara kerjanya mengacu UU Nomor 40 tahun 1999 dan kode etik jurnalistik," jelas Setiawan.
Setiawan berharap kegiatan kolaborasi antara RPS dan SIG ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kreator konten. Selain itu, nantinya peserta di lapangan dapat melihat langsung bagaimana SIG mampu mengelola lahan pasca tambang dan mengelolanya menjadi lahan produktif bersama warga sekitar.
"Besok silahkan melihat kawasan lahan pisang cavendish, kayu putih, dan petani green Belt. Ada juga komunitas kambing, ayam, lele dan pengolahan limbah. Selain itu, sistem alur diterapkan SIG di lahan pasca tambang," ujarnya.
Ditempat yang sama, Ketua DPRD Tuban M Miyadi meminta para kreator konten untuk turut serta memberikan masukan maupun kritik terkait kinerja DPRD. Menurutnya pers memiliki peran untuk mempublikasikan seluruh kinerja dewan, sedangkan kreator konten berkepentingan mengemas dan menyajikan untuk publik di sosial medianya.
"Netizen memiliki kekuatan yang tidak dimiliki pers. Semuanya punya kelebihan dan diharapkan dapat berkolaborasi untuk membangun Tuban ramah digital. Kami senang bisa bertemu langsung dengan netizen," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Irqam |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi