TUBAN - Program kartu tani di Kabupaten Tuban hampir tiga tahun terkatung-katung tanpa kepastian. Untuk menyelesaikan itu, butuh komitmen Bank Negara Indonesia (BNI) Tuban selaku bank Himbara yang ditunjuk sebagai penyedia.
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKPPP) Kabupaten Tuban mencatat kebutuhan kartu tani sebanyak 198.589. Jumlah itu meningkat dari tahun 2021 sebanyak 979 yakni 197.620 orang. Kebutuhan kartu tani ini berdasarkan data elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK) Tuban 2022.
Dari jumlah kebutuhan itu, hingga saat ini baru sekitar 110.000 kartu tani tercetak dan masih kurang 88.589 kartu tani. Namun, kartu tani yang tercetak belum bisa digunakan karena harus menunggu selesai semua.
Sekretaris DKPPP Kabupaten Tuban Edi Sunarto menagih komitmen BNI Tuban untuk menuntaskan program kartu tani. Ia menyatakan jika kartu tani tidak segera diselesaikan akan terjadi kekacauan.
"Kami sudah berkali-kali mendorong BNI untuk pencetakan maupun distribusi kartu tani dipercepat. Ini supaya tidak terjadi kekacauan dibawah," kata Edi kepada suaraindonesia.co.id, Kamis (13/10/2022).
Edi menyebut, tidak tuntasnya kartu tani sangat merugikan petani Tuban. Sebab, nantinya para petani tidak bisa mengakses layanan perbankan terpadu yang berfungsi sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) Budidaya Pertanian.
"Saya hanya bisa berharap dipercepat. Tapi semua tergantung kebijakan BNI bagaimana," ujarnya.
Sementara itu, Pemimpin Cabang BNI Tuban Samsul Arief enggan berkomentar banyak terkait belum tuntasnya kartu tani di Kabupaten Tuban. "Nanti pasti kami tanggapi," ucap Arief.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Irqam |
| Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi